Selasa, 22 November 2011

bahan kimia dalam makanan

    A.     Pendahuluan
Pada dasarnya masyarakat desa maupun kota, telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupan sehari-hari. Secara ilmiah zat aditif makanan didifinisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar lebih mengerti tentang bahan kimia  yang terdapat dalam makanan. Serta lebih tahu zat aditif yang boleh dikonsumsi dan zat aditif yang berbahaya bagi esehatan atau tidak boleh dikonsumsi.
Istilah zat aditif sendiri mulai familiar ditengah masyarakat Indonesia setalah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk makana, seperti tahu, ikan, dan daging. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk makanan tersebut tidak cepat busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalah gunaan formalin ini membuka kaca mata masyarakatuntuk bersifat proaktif dalam memilih zat aditif yang dapat dikonsumsi dan yang tidak boleh di konsumsi tau berbahaya bagi kesehatan.

B.     Bahan Kimia Dalam Makanan

                       I.            Pengertian
Bahan kimia dalam makanan (zat aditif) adalah bahan yang
ditamabahkan kedalam bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Zat aditif pada makanan atau disebut bahan tambahan makanan
menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan igreditas (komposisi) khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatannya, dan untuk menghasilkan dan mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Zat aditif pada makanan tidak boleh digunakan untuk menutupi kerusakan dari makanan.
                    II.            Macam Bahan Kimia Pada Makanan
Zat aditif atau bahan kimia pada makanan dapat dibagi menjadi
Beberapa macam antara lain :
a.       Pewarna makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makan yang mempengaruhi penanpilan makanan. Zat aditif pewarna digabimenjadi dua macam yaitu : pewarna alami dan pewarna sintetis. Sifa-sifa zat aditif tersebut antara lain sebagai berikut :
·        Pewarna alami
1.      Terbuat dari bahan alami
2.      Relatif amann untuk digunakan
3.      Memiliki kelemahan, yaitu warna yang dihasilkan tidak homogen, ketersediaannya terbatas, dan memiliki aroma dan rasa yang dapat menganggu rasa dan aroma asli
Contoh: kunyit warnanya kuning, daun pandan/suji 
              Warnanya hijau, bunga talang waranya biru,
              Wortel warnanya jingga, cabe warnanya merah,
ü      Pewarna buatan
1.      Terbuat dari hasil sintesis bahan kimia di laboratorium
2.      Jika terkontaminasi logam berat atau dikonsumsi secara berlebih dapat berbahaya
3.      Warnanya lebih homogen, penggunaan lebih efisien, dan tersedia dalam berbagai warna
Contoh : sunset yellow FCF warnanya orange, tartrazne
              Warnanya kuning, quineline yellow warnanya
              Kuning, fast green FCF warnanya biru, brilliant
              Blu FCF warnanya biru, amarth warnanya merah.


b.      Pemanis
Pemanis adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis. Ada dua jenis zat pemanis, yaitu pemanis alam dan pemanis buatan.
Pemanis alami antara lain :
1.      gula pasir (gula putih)
2.      gula merah (gula kelapa atau gula aren)
3.      madu.
      Pemanis buatan antara lain :
1.      Neotam, merupakan pemanis buatan turuna  dari aspartame
2.      Sorbitol, digunakan untuk pasta gigi
3.      Aspartam, memiliki kadar kemanisan 200 kali
4.      Sukralosa, memiliki kadar kemanisan 600 kali gula
5.      Siklamat, memiliki kadar kemanisan 50 kali gula
6.      Dulsin, memiliki kadar kemanisan 250 kali gula
7.      Sakarin, memiliki kadar kemanisan 400 kali larutan gula 10 %
c.       Pengawet
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan kedalam makanan dengan tujuan untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi atau pembusukan, pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.
      Ada dua macam cara pemgawetan pada makanan, yaitu pengawetan alami dan pengawetan buatan.
1.      Pengawetan alami yaitu dengan cara :
ü      Mengguakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan
ü      Pengasapan, contohnya pada kelapa
ü      Pendinginan, contohnya pada ikan, dan buah-buahan
2.      Pengawetan buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia, seperti :
ü      Garam benzoate digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
ü      Asam benzoat dan natrium benzoat, untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
ü      Asam propionat dan natrium propionat, digunakan untuk pengawet roti dan keju.
ü      Asam sorbet, digunakan untuk pengawetan keju.
d.      Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah bahan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan sehingga menambah rasanikmat dan memperjelas rasa. Salah satu penyedap sintesis yang popular adalah Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin. Pengguanan MSG yan berlebihan dapat berbahaya dan dapat menimbulkan Chinese Restaurant Syndrome (CRS), yang ditandai denga sesak napas, sakit dada, pusing, dan mudah letih.Bahan pengawet sintetis lainnya adalah HVP (Hydrolisyn Vegetable Protein), garam guaniat, da garam inosiat. Bahan penyedap alami contohnya biji pala, cengkeh, daun salam, cengkeh, kayu manis, lada, laos, bawang putih, kaldu sapi, dan kaldu ayam.
                  III.            Manfaat dan Fungsi Bahan Kimia Pada Makanan
Pengolahan makanan memang memerlukan penanganan yang khusus. Kebutuhan masyarakat akan makanan yang tahan lama dan siap saji ikut mendukung penggunaan bahan kimia ini dengan menggunakan bahan kimia dapat memberikan beberapa manfaat antara lain :
a.    Dapat mempertahankan nilai gizi pada makanan tersebut
b.   Tidak mengurangi zat-zat esensial dalam makanan
c.    Untuk mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan
d.   Memberi rasa dan aroma
e.    Terlihat lebih menarik
Bahan-bahan kimia ditambahkan dalam proses pembuatan
        makanan dengan beberapa tujuan yaitu :
·     Untuk mengawetkan makanan. Produk makana yang sudah jadi tidak akan bertahan lama kecuali diberi tambahan pengawet. Walaupun pengemasannya rapi dan tertutup rapat tetap saja membutuhkan bahan kimia yang dapat mengawetkan makanan agar tidak cepat rusak.
·     Untuk memberikan warna pada makanan. Pemberian warna pada makanan bertujuan untuk memperbaiki penampilan dari makanan atau untuk mempercantik makanan agar seperti aslinya.
·     Untuk menembah rasa pada makanan. Biasanya digunakan pemanis buatan maupun penyedap untuk menambahkan rasa gurih pada makanan. Contohnya antara lain : MSG atau Monosodium Glutamat sebagai penyedap.
·     Untuk menambah aroma pada makanan. Pemberian aroma ini untuk membuat produk makanan lebih mirip seperti aslinya. Contohnya seperti penggunaan aroma buah-buahan.
Bahan penambah dalam makanan biasanya berasal dari bahan alami yang diambil dari buahatau sayuran segar, tetapi ada juga yang merupakan bahan sintetik atau buatan.
Contoh jenis zat aditif pada makanan dan fungsinya






Jenis zat aditif
Contoh
Fungsi
Jenis makanan
Pengawet
Natrium nitrit

Daging, sosis, burger

Natrium benzoat
Mencegah pertumuhan
Belacan, cencaluk, jus


Mikroorganisme
buah-buahan, saos,



dan margarin

Sulfur dioksida

jus buah-buahan

Asid askorbik


Penggantioksida
Asid askorbik
Menghalang pengoksidaan
Minyak masa, minyak sapi,

Asid sitrik
lemak dan minyak
Minyak sapi, makan


oleh oksigen di udara
yang digoreng, biskuit
Perisa
Mononatrium Glutamat
Meningkatkan rasa pada
Kecap soya, saos cili


Makan
saos tomat, saos tiram



makanan rapu

Aspartum
Pemberian rasa manis
minuman ringan,


pada makanan dan minuman
makanan rapu


tanpa meggunakan gula

Penstabilan dan
Agar-agar dan gam acacia
memekatkan dan
Tepung susu, makanan
pemekat

mensetabilkan makanan
bijirin,saos
Pewarna
Sebatian azo dan trifelin
Mencantikkan rupa
ice cream, minuman


makanan
ringan, minuman



kardial,gula-gula,



kue lapis

                 IV.            Bahaya Bahan Kimia Dalam Makanan
Penggunaan bahan kimia menjadi berbahaya bagi kesehatan, apabila
·        Dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan terus menerus
·        Dosis bahan kimia yang digunakan melabihi standar bahan kimia yang diperbolehkan dalam makanan
·        Bukan menggunakan bahan kimia makanan tetapi bahan kimia untuk produk lain seperti untuk tekstil
       Damapak yang akan ditimbulkan akan sangat luas dari bahan kimia dalam makanan jika tidak mengikuti aturan yang diperbolehkan. Banyak penyakit yang timbul akibat bahan kimia ini antara lain : radang tenggorokan, kerusakan ginjal, kanker usus.
C.     Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan kimia pada makanan boleh ditambahkan dengan memenuhi aturan strandar yang diperbolehkan atau dengan dosis yang tepat atau sesuai.
Bahan kimia untuk makanan mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian zan aditif mempunyai kelemahan yaitu sering terjadi ketidak sempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.
















DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/bahan-kimia-dalam-makanan.htm. Diakses Rabu, 22 Desember 2010 pukul 14.16
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/zat_aditif_makanan/. Diakses Rabu, 22 Desember 2010 pukul 14.23


1 komentar:

  1. mba mau tanya kalau zat yang aman untuk memudarkan warna dari tua menjadi muda pake apa yah??? misal merahnya tua atau coklatnya pekat tua mau dirubah jadi coklat muda. mohon kirim jawabanya ke email kami : utamasarinira@gmail.com mksih atau sms di no 085224241671

    BalasHapus